ADMINISTRASI
PENDINDIKAN
1.
Definisi
Administrasi
Kata administrasi
berasal dari kata “ad” yang berarti kepada, dan “ministro” yang berarti
melayani. Secara bebas administasi diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian
terhadap subjek tertentu. Administrasi juga dapat diartikan sebagai upaya
pencapaian tujuan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan orang-orang
dalam satu pola kerjasama.
A.
Pengertian
Administrasi pendindikan
Pengertian dari
pendindikan sendiri adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia atau dapat kita tinjau lebih jauh lagi dapat diartikan sebagai
pencapaian tujuan tertentu yang menuntut adanya langkah-langkah bertahap. Maka
dengan demikian administrasi pendindikan dapat diartikan:
1.
Kerjasama untuk mencapai tujuan
pendindikan
2.
Proses pencapaian tujuan pendindikan
3.
Suatu kerangka kerja sistem dalam
pendindikan
4.
Usaha pemberdayakan sumber-sumber dalam
pendindikan
5.
Kepemimpinan untuk mencapai tujuan
pendindikan
6.
Proses komunikasi
7.
Kegiatan ketatausahaan
B.
Pandangan
para ahli
1.
Nasution (1994: 245) mendefinisikan
administrasi pendidikan sebagai “proses keseluruhan semua kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik
personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan”.
2.
Nawawi (1998:11) memandang
Administrasi Pendidikan sebagai suatu proses atau kegiatan, yang selanjutnya
dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau
seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal”.
3.
Latuheru (1988: 2 ) Teknologi Pendidikan
merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur,
ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang
menyangkut semua aspek belajar manusia.
4.
Sulaeman (1988: 6) Yang
dimaksud dengan teknologi dalam pendidikan adalah penggunaan atau penerapan
teknologi terhadap proses-proses yang terlibat dalam pengoperasian
lembaga-lembaga yang mengurus upaya-upaya pendidikan
5.
Siagian
(1992:2) mengemukakan administrasi adalah “keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Wayong yang dikutip The
Liang Gie (1992:15) mengemukakan bahwa administrasi adalah “kegiatan yang
dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha. Kegiatan itu bersifat merencanakan,
mengorganisir dan memimpin”.
6.
Handayaningrat
(1996:2) mengemukakan “administration is the activities of groups
cooperating to accomplish common goals”(Administrasi sebagai kegiatan
daripada kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama).
C. Tujuan Adminitrasi Pendidikan
Tujuan
administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang
digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Juga
dapat meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Yaha Esa atas kecerdasan,
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan
mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya sendri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa.
D.
Prinsip
Dasar Administrasi Pendidikan
Berikut ini merupakan
dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam
tugasnya. Beberapa prinsip dasar dalam administrasi antara lain:
1)
Prinsip
Efisiensi
Administrator akan
berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan
fasilitas yang ada secara efisien.
2)
Prinsip
Pengelolaan
Administrator akan memperoleh
hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan
manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan
pemeriksaan (pengontrolan).
3)
Prinsip
Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Bila diharuskan untuk
memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama,
seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia
sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena
bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan
pokoknya akan terbengkalai.
4)
Prinsip
Kepemimpinan yang Efektif
Seorang administrator
akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang
efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship),
Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Adapun
tentang gaya kepemimpinan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik
dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan
penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis
pekerjaanya.
5)
Prinsip
Kerjasama
Administrator dikatakan
berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara
seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam
kurikulum 1975 sebagai landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah
adalah berikut ini:
a)
Prinsip Fleksibilitas
Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan
menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
b)
Prinsip Efisien
Efisiensi tidak hanya
dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga
secara optimal.
c)
Prinsip berorientasi pada Tujuan
Semua kegiatan pendidikan
harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah
merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya
tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan harus menjadi
sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di
sekolah.
d)
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini
merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan administrasi di
sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang
saling berhubungan.
e)
Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Setiap manusia
Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun
pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam
proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip
tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.
E.
Fungsi
Administrasi Pendidikan di Sekolah.
Jika dihubungkan dengan
administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa fungsi merupakan upaya
peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
itu sendiri. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan penilaian.
1.
Fungsi perencanaan.
Pendidikan merupakan
fungsi yang sangat penting dari administrasi karena fungsi ini memang berperan
banyak dalam hal memberi petunjuk pada pelaksanaan pendidikan, acuan untuk
memonitorkemajuan dan pelaksanaan program pendidikan kriteria dalam penilaian
untuk mengetahui ada tidaknya hambatan atau bahkan penyimpangan dan dapat
menjadi media inovasi.
Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
2.
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi administrasi
yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya membina dan memapankan
hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus dilakukan dan diperlukan,
mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur formal bagi
tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian
tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang harus
dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab dalam
pekerjaan. Prinsip yang dianut dalam pengoorganisian adalah pembagian kerja,
rintangan, departemenisasi dan otoritas atau wewenang.
3.
Fungsi Pengawasan
Fungsi lainnya dalam
administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji, memeriksa, pertikasi dan
mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak dengan rencana,
instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan. Pengawasan ini
bersumber dari rencana dan tujuan organisasi.
4.
Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian
berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-satuan
organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum
tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran,
perbandingan dan perbaikan.
Semua fungsi tersebut
satu sama lain berhubungan sangat erat agar kegiatan dalam komponen
administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan,
kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang
merupakan daur (siklus). Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervise
kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi. Untuk mendapat gambaran yang lebih
jelas, di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.
F.
Peranan
Administrasi dalam Pendidikan
Administrasi dalam pendidikan
yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru. Peningkatan kemampuan tersebut
akan berakibat positif yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan
pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas
agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi
di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data
(recording system) dan pelaporan (reporting system).
Administrasi suatu
lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses
belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting
pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku
pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru
disekolah sangat memerlukan data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan
sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengawas pendidikan di semua
tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk
tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Penididikan mulai tingkat kecamatan
sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk
melakukan pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada
masa mendatang. Di tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk
perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian
(evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.
Data pendidikan yang
terdapat disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relatif
tetap dan ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data
dari waktu ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan
dengan menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data
lebih akurat dan benar sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil
dan mengetahui apa yang menjadi tugasnya.
Di lembaga pendidikan
tingkat menengah hampir sebagian besar belum ada tenaga administrasi sesuai
yang diharapkan. Kepala Sekolah sebagai administrator di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya, dalam melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru
dengan cara membagi tugas administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas
administrasi dan pelaporan, cepat dan benar diperlukan pedoman administrasi di
tingkat sekolah.
Adapun bidang-bidang administrasi yang tergolong dalam administrasi
pendidikan sekolah meliputi:
1. Administrasi
Program Pengajaraan
Administrasi pengajaraan
adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan pengajaraan,yang bertujuan
agar seluruh kegiatan pengajaraan terlaksana dan berhasil serta berdayaguna.
Administrasi pengajaran berfungsi sebagai pedoman dalam pengelolaan pengajaran
agar terencana, terorganisir, terlaksana, dan terawasi dengan baik.
Komponen-komponen dari
administrasi pengajaran antara lain:
a. Persiapan
mengajar,
Persiapan mengajar, mencakup semua kegiatan yang dilakukan dalam
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum melaksanakan proses
belajar mengajar dengan tujuan:
a.
Menjabarkan
kegiatan dan bahan yang akan disajikan guru dalam pengajaran.
b.
Memberikan
arah tugas yang harus dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.
c.
Mempermudah
guru melaksanakan tugas, dan
d.
Sebagai
dasar untuk pengawasan dan penilaian.
Persiapan mengajar terdiri dari program tahunan berupa rencana kegiatan
belajar mengajar yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran. Program
tahunan berfungsi untuk:
a.
Menjabarkan
kegiatan dan bahan yang akan disajikan guru dalam pengajaran,
b.
Mengarahkan
tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran terlaksana secara bertahap
dengan tepat,
c.
Sebagai
bahan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik sekolaah.
b. Program
Satuan Pelajaran
Satuan pengajaran merupakan prosedur pengembangan satuan instruksional yang
berfungsi memberikan tuntunan operasional bagi guru dalam menyampaikan
pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan.
Komponen-komponen
dalam satuan pelajaran terdiri atas:
Ø Hari/tanggal mengajar
Ø Kelas, jam pertemuan, mata pelajaran
Ø Pokok bahasan/sub pokok bahasan: untuk mengisi komponen ini guru mencari
pada kurikulum
Ø Tujuan pembelajaran; terbagi jadi 2 bagian, yaitu: Tujuan Instruksional
umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Ø Kegiatan belajar-mengajar: Guru menuliskan semua kegiatan/langkah-langkah
yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
Ø Sumber/alat pelajaran: Guru menuliskan sumber/alat pelajaran yang digunakan
dalam proses belajar-mengajar.
Ø Penilaian: guru menuliskan model-model penilaian yang digunakan.
Ø Keterangan: berisi keterangan mengenai keputusan sikap pengajar apakah
materi pelajaran perlu diulang/tidak.
c. Penyajian
Pelajaran
Penyajian pelajaran ialah interaksi guru dan murid dalam usaha mencapai
tujuan pengajaran, yaitu:
v Memperoleh pengetahuan,
v Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan, dan
v Membentuk sikap murid.
Semua penyajian ini akan berjalan lancar dengan berbagai strategi dan
metode yang digunakan dan didukung oleh alat dan sumber belajar dan selalu
diarahkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan
dalam PSP.
d. Evaluasi
Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan menilai kemampuan siswa sesudah
mengikuti proses belajar mengajar.
e. Kenaikan
Tingkat
Kenaikan tingkat adalah perpindahan murid dari satu tingkat ke tingkat
kelas yang lebih tinggi.
f. Tamat
Belajar
Seorang murid dikatakan tamat belajar pada suatu sekolah apabila berhasil
menyelesaikan program pendidikan sekolah tersebut.
g. Bimbingan
dan Penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan merupakan bantuan khusus kepada murid yang bertujuan
untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal.
h. Supervisi
Rencana program supervise disusun berdasarkan kebutuhan, terutama untuk
memperbaiki proses belajar mengajar.
2. Administrasi
Kemuridan
Administrasi kemuridan mencakup ruang lingkup pencatatan dan pelaporan
data. Komponan dalam administrasi kemuridan yang paling urgen adalah:
1.
Daftar calon
murid
2.
Daftar murid
baru tingkat I
3.
Buku jumlah
murid menurut tingkat, asal dan jenis kelamin
4.
Buku peserta
EBTA dan prestasinya
5.
Daftar calon
peserta EBTA
6.
Daftar murid
yang naik tingkat
7.
Rekapitulasi
murid naik tingkat dan berhasil EBTA
8.
Daftar
kelas, dll.
3. Administrasi Kepegawaiaan
Administrasi kepegawaian sangatlah penting dimiliki oleh kepala sekolah.
Disamping itu masalah kepegawaian di sekolah tidak serumit masalah kepegawaian
pada instansi lain. Namun demikian ada hal-hal yang terkait dengan masalah
administrasi kepegawaian ,yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan
pencatatan kepegawaian seperti yang berkenaan dengan masa kerja,kepangkatan,penggajian,mutasi,kenaikan
gaji berkala dan lain-lain.
4. Administrasi
Keuangan
Administrasi keuangan dimaksudkan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan meliputi pencatatan keuangan, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan
pertanggung jawaban keuangan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan suatu tertib
administrasi keuangan sehingga pengurusan keuangan tersebut dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegunaan administrasi keuangan,
antara lain:
a)
Semua
transaksi keuangan dapat diketahui dengan jelas,
b)
Tersedianya
bahan penyusunan laporan,
c)
Sebagai alat
penganalisis/penilai terhadap data hasil pencatatan,
d)
Pengendalian
terhadap segala kegiatan,
e)
Sebagai
bahan penyusunan perencanaan kegiatan dan pembiayaan yang diperlukan.
5. Administrasi
Perlengkapan
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah kelengkapan sarana
berupa barang/perlengkapan memegang peranan penting. Pemerintah telah berusaha
menyediakan berbagai macam perlengkapan/barang yang
digunakan untuk kelengkapan sekolah dalam keperluan pelaksanaan
proses belajar mengajar. Kepala sekolah perlu mempersiapkan administrasi
perlengkapan/barang untuk memudahkan mengetahui berbagai inventaris yang
dimiliki sekolah.
Fungsi dan peranan inventaris,
yaitu:
a.
Tertib administrasi
dan tertib barang,
b.
Pendaftaran,
pengendalian, dan pengawasan setiap barang,
c.
Usaha untuk
memanfaatkan penggunaan barang secara maksimal,
d.
Menunjang
pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan.
KESIMPULAN
Dengan
eksisnya tenaga tata administrasi yang diharapkan berperan secara professional,
diharapkan juga setiap komponen yang terdapat di instansi pendidikan mampu
mengoptimalkan kinerja mereka masing-masing. Peran ganda dan rangkap seharusnya
diakhiri, untuk mencapai hasil yang maksimal, selain itu juga dapat
meningkatkan mutu manajemen sekolah itu sendiri. Oleh karena itu, selain
memiliki kemampuan, kecakapan, keahlian yang memadai, diharapkan tenaga tata
administrasi juga harus mempunayi visi dan komitmen di dalam memajukan sebuah
instansi pendidikan khususnya, dunia pendidikan pada umumnya.
No comments:
Post a Comment