“TIDAK BOLEH MAKAN DARAH”
A.
Definisi
Darah
Jaringan cairan yang
bersirkulasi melalui tubuh oleh aksi pemompaan jantung. Darah adalah media transportasi
dimana oksigen dan nutrisi yang dibawa ke sel-sel tubuh dan produk limbah yang
dijemput untuk ekskresi. Darah terdiri dari plasma di mana sel-sel darah merah,
sel darah putih, dan trombosit tersuspensi. Cairan darah yang memiliki fungsi
yang serupa di banyak hewan invertebrata.
MAKAN DARAH?
Apakah pada jaman sekarang orang Kristen boleh makan darah atau tidak,
menimbulkan pro dan kontra yang hebat. Dan kalau darah tetap dilarang untuk
dimakan, maka penerapannya cukup banyak, seperti:
1) Anjing yang mau dimakan / dimasak, biasanya
tidak disembelih, tetapi dikepruk kepalanya. Tentu tidak mungkin darahnya akan
keluar semua.
2) Orang berburu, yang menembak binatang
buruannya sehingga langsung mati, tentu juga tidak mungkin mengeluarkan semua
darah dari binatang buruannya.
3) Pada waktu makan ikan, atau steak, yang
dimasak kurang matang, kita sering melihat ada darah di sana.
4) Banyak orang pada waktu mau memasak burung
dara, tidak membunuhnya dengan menyembelihnya, tetapi hanya dengan menutup
hidungnya. Tentu saja darah tidak keluar sama sekali.
B.
Tidak
Boleh Makan Darah ! Mengapa... ?
Mengenai larangan "Makan
Darah", ada 3 hal yang patut kita pertimbangkan :
1.
DARI
SISI HISTORIS :
Mengenai makanan
berhala, halal / haram, Rasul Paulus telah menerima, tidak mempersoalkannya
& menjelaskan dasar Toleransinya . (lihat artikel Makanan Persembahan
Berhala) dan para Rasul2 lain juga telah menerimanya (Kisah 10:14-15). Tetapi
Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan
sesuatu yang haram dan yang tidak tahir." Kedengaran pula untuk
kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal
oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
Namun Rasul Paulus
maupun Rasul-rasul lain diayat manapun TIDAK PERNAH MENOLERANSI MAKAN DARAH
!!!
2.
DARI
SISI MEDIS
Kita akan melihat dari sisi medis
mengapa larangan makan darah itu sungguh perintah yang masuk akal!
Yang pertama harus kita
ketahui adalah darah adalah nyawa. Tanpa darah, tidak akan ada kehidupan.
Darahlah yang membawa seluruh nutrisi, hormon, mineral dan vitamin yang penting
bagi tubuh, bahkan darah jugalah yang membawa banyak virus dan
penyakit. Itulah sebabnya darah disebut juga dengan carrier. Di dalam
darah terkandung sejumlah bakteri dan microorganisme yang jauh lebih sulit
dibasmi dari bakteri dan mikroorganisme dalam daging. Darah juga membawa zat
sisa alias sampah seperti urea, carbon dioksida, amnonia, keratin, dan masih
banyak racun lainnya. Lewat darahlah penyakit bisa ditularkan. Inilah yang
menyebabkan mengapa saat seseorang mendonorkan darahnya, petugas harus
benar-benar memeriksanya apakah orang tersebut memiliki riwayat penyakit
tertentu, sehingga darahnya tetap aman untuk ditransfusi.
Yang kedua, darah yang
sering manusia makan adalah darah binatang. Darah binatang sangatlah kotor,
sebab mengandung kuman, bakteri, virus,yang dapat mengancam kehidupan.
Yang ketiga, darah
merupakan lingkungan yang tidak steril, sehingga memudahkan mikroba untuk
memberi makan darah itu. Dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja terjadi
ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga menyebabkan mikroba ini bisa
tumbuh sebab kekebalan tubuh juga sedang menurun. Di sinilah mikroba ini
bisa merusak keseimbangan internal, sehingga dapat dengan mudah menyerang
dengan penyakit. Sebut saja, saat pH darah tidak seimbang, maka mikoba tersebut
bisa mengambil kesempatan untuk menyerang tubuh kita, dan media yang paling
bagus untuk petumbuhan mikroba ini dengan cepat adalah darah.
Darah pun tidak cocok
di sajikan dengan makanan sebab tingkat protein yang dicerna tubuh seperti
albumin, globulin dan fibrinogen rendah, hanya 8 gram dalam 100 ml darah. Darah
mengandung hemoglobin yang tinggi, serta protein kompleks yang sangat sulit
dicerna oleh tubuh. Saat darah menjadi beku, maka fibrinogen berubah menjadi
fibrin yang merupakan protein yang paling sulit dicerna tubuh. Inilah alasan
para ahli sepakat bahwa mengkonsumsi darah binatang sangatlah berbahaya.
Racun dalam tubuh harus
dibuang. Jika tidak maka akan terjadi penumpukan yang bisa berakibat fatal bagi
kehidupan. Sekarang anda bisa membayangkan jika seseorang mengkonsumsi darah,
sebab ia sedang menambahkan racun masuk ke dalam tubuhnya. Akibatnya, ginjal
dipaksa untuk menyaringnya. Lama-kelamaan, ginjal bisa rusak, dan mengakibatkan
gagal ginjal bahkan koma.
Darah hewan mengandung
parasit buruk yang dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini akan
makin diperparah jika hewan yang dikonsumsi sudah sakit. Di dalam darah
terdapat zat pembekuan darah (Ca++) yang bisa membekukan isi perut kita (bila
kita makan darah/saren/dadih). Darah juga mengandung senyawa yang beracun pada
jantung, sistem pencernaan, pembuluh darah, dan sistem saraf manusia yakni putrescine
dan cadaverine. Belum lagi kandunagn zat besi dalam darah sangat tinggi,
dan sulit untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika terjadi penumpukan zat
besi, maka akan sangat gampang terjadi komplikasi.
Bukan hanya itu,
Beberapa penyakit lain yang bisa muncul akibat mengkonsumsi darah hewan adalah:
Ø Saraf
dan otak rusak
Ø Terjadinya
iritasi pada selaput perut
Ø Gangguan
pada usus dan lambung
Ø Asam
urat
Ø Koma
hepatitik
Ø Peradangan
sistemik
Ø Membuat
kesuburan terganggu dan bahkan impotensi
Ø Penyakit
lain akibat uremia
Ø Parahnya,
bakteri dalam makanan termasuk darah ada yang tidak bisa mati meski di suhu panas
sekalipun. Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang bisa hidup
bahkan di suhu panas dan suku dingin yang ekstrim sekalipun.
Bagaimana? Masih mau makan atau
minum darah?
1 Kor 6:19 Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?
3.
DARI
SISI TEOLOGIS
Dalam Alkitab Perjanjian lama
maupun Perjanjian Baru, ada banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan larangan
makan darah.
Perjanjian
Lama
Ø Kejadian
9:4 Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu
makan.
Ø Imamat
3:17 Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun
di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan
darah.
Ø Imamat
7:26 Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala
tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan.
Ø Imamat
19:26 Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu
melakukan telaah atau ramalan.
Ø Ulangan
12:23 Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya,
sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama
dengan daging.
Ø Ulangan
15:23 Hanya darahnya janganlah kaumakan; haruslah kaucurahkan ke tanah
seperti air.
Perjanjian
Baru
Ø Kisah
Para Rasul 15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya
mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan
berhala-berhala, dari percabulan,dari daging binatang yang mati dicekik
dan dari darah.
Ø Kisah
Rasul 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada
berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari
percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.
Sekianlah, selamat.
Kisah Para Rasul 21:25
Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami
tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari
makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang
yang mati dicekik dan dari percabulan. Dalam Darah ada NYAWA! dan Penebusan
Kristus-pun dilakukan melalui Darah-NYA. Sebagai orang percaya, kita wajib
menghargai setiap tetes darah. Darah adalah Lambang KORBAN. Dan sejak dari
dahulu, hanya TUHAN yang BER-HAK ATAS KORBAN DARAH!!! Selain itu, Larangan
mengenai hal2 lain seperti makanan persembahan berhala, dsb tidak tertulis
berlaku utk selamanya. Sedangkan makan Lemak & darah, larangannya berlaku
UNTUK SELAMANYA!!!
I Kor. 6:12 (11-13).
Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba
oleh suatu apapun.
No comments:
Post a Comment