Klik 👇👇👇

Monday, 30 May 2016

Resensi Buku "Doktrin Manusia" Teologi Sistematika

Resensi Buku
“ Doktrin Manusia”

            Doktrin tentang manusia dalam dogmatika memiliki perbadaan yang harus dapat di bedakan dengan doktrin Antropologi umum, yang menyangkut semua ilmu pengetahuan di mana manusia menjadi objek studi. Doktrin tentang manusia ini harus mengikutin doktrin tentanf Allah, sebab pengetahuan ini menjadi presuposisi semua doktrin lain dalam dogmatika. Ini merupakan perbedaan yang tipis tetapi harus dibedakan dengan saksama.
            Dalam penjelasan tentang asal mula manusia menurut Alkitab dalam hal ini memiliki beberapa penjelasan bahwa manusia diciptakan Allah berbeda dengan ciptaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa manusialah yang paling baik diantara ciptaan Allah lainnya hal ini dapat kita baca dalam kitab kejadian 1:26. Tetapi menurut Teori evolusi asal mula manusia yaitu barasal dari keturunan dari salahsatu spesies hewan Kera yang lebih tinggi mempunyai nenek moyang yang sama. Tetapi ada salah satu teori evolusi yang bisa diterima oleh para teologi yaitu teori Teistik yang semata-mata menganggap evolusi sebagai metode Allah berkerja.
            Menurut Alkitab, kesatuan manusia berasal dari satu pasang manusia dalam hal ini dapat dilihat di dalam kitab kejadian di mana Allah menciptakan Adam dan Manusia. Tetapi yang dapat kita ketahui menurut ilmu pengetahuan kesatuaan manusia dari sebuah teori yaitu teori Autochtonisme yang mengatakan bahwa manusia muncul dari tanah oleh karena kelahiran spontan, teori ini merupakan teori tanpa dasar sebab kelahiran spontan tidak pernah terbukti dan disepelekan.
            Pada kalangan masa kini banyak manusia yang menganggap bahwa manusia hanya berdiri dari dua arah yang berbeda yaitu tubuh dan jiwa. Mereka pernah memiliki pendapat bahwa Allah pernah hidup satu dengan manusiahanya melalui satu sebstansi ketiga atau suatu keberadaan yang menjadi perantaraan , sehingga Allah dapat berhubungan dengan manusia hanya melalui elemen pengantara ini. Tubuh dan jiwa memiliki hubungan yang merupakan misteri yang hingga saat ini masih menjadi pembicaraan, menurut beberapa teori yang berbeda ini menjelaskan bahwa perbedaan yang sangat besar terjadi dalam sebuah penjelasan tentang hubungan antara tubuh dan jiwa ini. Di dalam filsafat yunani menanamkan suatu pengaruh kepada teologia Kristen yang besar tentang jiwa manusia dan beberapa pandangan teoritis lainnya.
            Manusia sebagai rupa dan gambar Allah menurut pandangan Historis ini memiliki beberapa perbedaan pandangn mulai dari Irenius dan Tertullian tang membahas tentang gambar dan rupa Allah dan beberapa tokoh lainnya begitu pula dengan pandangan Bapak-bapak Gereja tentang gambar dan rupa Allah. Dalam Alkitab gambar dan rupa dipakai secara saling bergabtan dan dengan demikian tidak menunjukkan dua hal yang berbeda.
Manusia sebagai rupa dan gambar Allah memiliki ensensi yang tercangkup di dalam hal bahwa manusia gambar dan rupa Allah, maka dengan demikian manusia berbeda dengan ciptaan Allah lainnya. Beberapa konsep yang membagas tentang hal ini membantu untuk menjelaskansecara detail tentang manusia sebagai rupa dan gambar Allah. beberapa konsep tersebut perlu dipahami lebih mendalam lagi agar dapat mendapatkan penjelasan yang begitu berharga di dalam konsep-konsep tersebut.
            Beberapa perbedaan menurut beberapa alairan:
1.      Pandangan Protestan
Di dalam protestan mengajarkan bahwa manusia diciptakan dalam kesempurnaan yang relatif yaitu suatu keadaan yang benar dan kudus. Hal ini tidak berarti jika ia mencapai kedudukan kemuliaan yang tertinggi yang olehnya manusia sangat mudah terpengaruh
2.      Pandangan Roma katolik
Menurut Roma Katolik kebenaran asali bukanlah menjadi milik natur manusia dalam integritasnya, tetapi merupakan sesuatu yang ditambahkan sesuatu yang ditambahkan secara supral natural.
3.      Pandangan yang Merasionalkan
Pada pandangan ini menganggap semua keadaan kesucian primitif dan semuanya menganut Rasionalis yang percaya bahwa kebenaran yang diciptakan bersamaan dengan kesucian yang saling berkotrakdiksi.
            Dalam sejarah perjanjian kerja tidak panjang, pada masa Bapak-bapak Gereja pemahaman tentang perjanjian kerja ini hampir tidak pernah ditemukan walaupun elemen-elemen yang mencangkupnya semuanya disebutkan. Dasar Alkitab memliki doktrin pada perjanjian kerja ini sehingga dapat penolakkan yang meluas terhadap perjanjian kerja mengharuskan menguji dasar Akitab doktrin ini dengan sangat hati-hati karena doktrin ini merupakan suatu elemen-elemen suatu perjanjian yang ada kisah awal penciptaan manusia sehingga pada dasar perjanjian anugerah adalah pelaksanaan dari persetujuan semula oleh kristus sebagai penjamin.
            Pada bagian yang selanjutnya menjelaskan tentang asal mula dari dosa, hal ini merupakan satu masalah yang paling sulit baik dalam filsafat maupun teologu. Pembahasan ini menjadi topik yang sangat menarik untuk diperhatikan sebab kuasa dosa sangatlah besar dan universal.
            Menurut pandangan historis tentang asal mula dosa yaitu dosa yang berasal dari pelanggaran dan kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden, hal ini dapat kita temukan dalam tulisan irenius. Dalam Alkitab dosa merupakan seatu kejahatan moral yang ada dalam dunia ini yaitu pelanggaran-pelanggaran tentang hukum Allah. beberapak yang disampaikan Alkitab tentang hah ini yaitu,
1.      Allah jangan dianggap sebagai penyebab dosa.
Dalam ketetapan Allah yang kekal memang mamberi peluang kemungkinan masuknya dosa ke dalam dunia ini tetapi ini tidak boleh ditafsirkan bahwa Allah sebagai penyebab akan dosa.
2.      Dosa berasal dari dinia Malaikat.
Allah juga menciptakan bala tentara Malaikat dan mereka semua sangat baik sebab mereka keluar dari tangan Sang Pencipta, tetapi ada suatu kejatuhan yang terjadi di dalam dunia Malaikat dan malaikat jatuh dan tersingkir dari Allah. Di dalam Yohanes mengatakan Iblis sebagai pembunuh manusia dan waktu kejatuhan malaikant itu memeng tidak pasti di sebutkan bahwa malaikat lah yang di maksud Yohanes tersebut.
3.      Asal mula dosa dalam umat manusia.
Seperti yang telah diketahui dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa dosa mulai dari pelanggaran Adam di Firdaun, dengan demikian dari situlah manusia mulai dengan tindakan kesadaran penuh. Dalam hal ini ada yang mendorong manusia jatuh ke dalam dosa seperti yang disebutkan dalam buku ini yaitu “Roh” yang melakukan pencobaan terhadap manusia.
            Dosa merupakan suatu perilaku yang paling menyedihkan akan tettapi juga paling umum dilakukan dalam hidup manusia, dosa juga merupakan bagian dari pengalaman umum semua manusia. Beberapa teori yang menjelaskan tentang dosa ini salah satu pandangan manusiawi tentang dosa dan mungkin juga ada kebenarannya.
            Pandangan Alkitan terhadap dosa yaitu dosa merupakan jenis kejahatan yang spesifik, dan ada juga yang mengatakan dosa itu memiliki sifat yang mutlak dan seperti yang diungkapkan dalam penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa dosa selalu memiliki hubungan dengan Allah dan kehendak-Nya. Dosa ini mencangkup segala sesuatu kalakuan atau perilaku kotor manusia. Menurut pandangan pelagian tentang dosa yaitu manusia telah diberikan kebebasan oleh Allah, sehinggan manusia dapat memutuskan untuk melakukan yang baik dan yang jahat. Dan menurut Roma Katolik tentang dosa ini yaitu dosa sebenarnya mencangkup dalam suatu perbuatan sadar dari kehendak manusia.
            Perjanjian penebusan memiliki Arti dari berbagai pendapat ada yang mengatakan bahwa Allah tritunggal dan manusia baik tanpa kualifikasi atau dengan kualifikasi sebagai orang berdosa, orang pilihan, atau manusia dalam kristus, ada pendapat lain yang mengatakan juga bahwa Allah Bapa yang mewakili Tritunggal dan Kristus mewakili orang percaya, pandangan kedua ini memiliki sudut pandang sistematik. Dalam Alkitabiah dari nama itu tidak dapat dipertahankan, akan tetapi hal ini tentu saja tidak dapat ditarik begitu saja dari realitapermufakatan damai itu. Rencana penebusan sudah tercakup  dalam ketetapan kekal permufakatan Allah. tetapi dalam hal Allah Putra suatu jaminan tetapi orang yang tidak percaya tidak akan menerima penebusan. Tuntutan dalam penebusan adalah di ungkapkan bahwa Adam terakhir harus memperbaiki dosa Adam  dan dari mereka yang diberikan Bapa kepada-Nya.
            Dalam perjanjian kerja allah tampil sebagai pencipta dan Ia tampil sebagai penebus dan Bapa. Dalam hal ini pihak-pihak yang berkaitan yaitu Tuhan sendiri yang menjadi pihat yang pertama, pihak yang memulai inisiatuf. Tetapi dalam hal ini memiliki suatu perdebatan yang membahas tentang perjanjian itu di buat orang pilihan walaupun mereka mengalami kesulitan jika mengemukakan pendapat seperti ini.
            Ada suatu penjelasan tentang hubungan antara Kristus dan Anugerah adalah Kristus sebagai pengantara. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Anugerah dapat didapatkan jika hanya melalui Kristus. Maka dengan itu manusia dapat memperoleh anugerah hanya jika percaya akan Kristus.
Perjanjian yang mutlak yang bersyarat, maka hanya ada satu perjanjian tunggal yang dimaksud, perjanjian itu sebagai hubunghan yang depenuhnya menurut hukum dan sebagai suatu persekutuan hidup. Dalam perjanjian ini memiliki keanggotaan mau orang dewasa juga dapat mencangkup dalam perjanjian ini dan anak-anak juga juga dapat menjadi salahsatu yang yang terkait dalam perjanjian ini dan juga orang yang tidak dilahirkan kembali dalam hal ini.
            Menurut pandang dispensasional menurut suatu zaman adalah syatu jangka waktu yang di dalamnyamanusia diuji berkenaan dengan ketaatan pada wahyu khusus dari kehendak Allah yang tertentu. Dispensasi perjanjian lama dapat ditemukan dalam kejadian 3:15, sebagian besar orang menyangka perjanjian ini merunjuk kepada perjanjian tersebut dan ini menjadi Wahyu pertama dari perjanjian itu. Seperti juga perjanjian dengan Nuh yang sebenarnya bersifat umum yang di mana Allah berjanji tidak lagi menghancurkan kehidupan manusia dengan air bah. Dan dapat juga dilihat dalam perjanjian dengan Abraham yang dimana sampai jaman Abraham belum ada peneguhan yang formal dari perjanjian anugerah. Bispensasi perjanjian baru dan dispensasi perjanjian lama karena dalam perjanjian baru memiliki sifat yang universal.
Berkat yang saya dapatkan:
            Saya dapat mengerti lebih dalam lagi apa itu anugerah, perjanjian-perjanjian Allah yang dulu telah disampai kan atau di janjikan kepada setiap kita manusia yang percaya kepada-Nya.
Kritik:
            Untuk dapat dipahami lebih baik lagi oleh pembaca, buku ini seharusnya haru mempunyai suatu perumpamaan yang dapat menjadi suatu aplikasi terhadap pembaca agar dapat melakukan hal tersebut atau dapat belajar juga dengan penjelasan-penjelasan yang diutarakan dalam buku ini.


1 comment: