PELAYANAN MALAIKAT KEPADA ORANG PERCAYA DALAM
PERJANJIAN BARU
BAB
I
PENDAHULUAN
Alkitab adalah satu-satunya sumber yang benar
tentang dunia roh. Malaikat dan
pelayanannya, dibahas dengan panjang lebar oleh para penulis Alkitab, baik
Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Di dalam Perjanjian Lama, malaikat kadang kala menggantikan atau
mewakili pribadi Allah, untuk menampilkan wujudnya kepada manusia. Atau sebaliknya Tuhan menggunakan wujud
malaikat untuk menyatakan dirinya kepada manusia, yang biasa disebut Malaikat
Yahweh.
Oleh karena pokok bahasan tentang malaikat
sangat luas, maka penulis membatasi pembahasan, hanya pelayanan malaikat kepada
orang-orang percaya di dalam Perjanjian Baru.
Memahami konteks dekat adalah salah satu cara yang tepat yang akan
ditempuh dalam makalah ini. Tujuan
penulis dan maksud pembicara dalam konteks merupakan langkah berikutnya yang
menolong untuk mengerti pelayanan malaikat.
Untuk mengerti dengan baik tentang pelayanan
malaikat dalam makalah ini, maka bagian
pertama yang harus diteliti ialah arti dari kata “malaikat” dan “pelayanan
malaikat yang tergantung pada perintah Tuhan”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan "malaikat sebagai
makhluk halus pesuruh Tuhan yang mempunyai tugas khusus.”1
Menurut Ensiklopedi Perjanjian Baru:
malaikat (angel)
berasal dari bahasa Yunani aggeloj,
kata yang mempunyai peranan "pembawa berita", "utusan",
tetapi tidak menyatakan kodrat malaikat.
Alkitab mengandaikan eksistensi para malaikat Allah yang menjadi bagian
dari struktur alam ciptaan. Melalui para
malaikat, pandangan kita melampaui dunia yang kelihatan; melalui mereka,
kemuliaan Allah, kehadiran dan transendensiNya menjadi lebih nyata. Pandangan yang terdahulu realistis mengenai
makhluk-makhluk surgawi itu, harus dihindari.
Sebab mereka disebut "kemuliaan-kemuliaan dalam Alkitab.2
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini,
mendefinisikannya sebagai berikut:
Malaikat dalam Alkitab (Ibrani mal'akh, Yunani angelos) menurut
etimologi dan pengertian, adalah pesuruh Allah, yang mengenalNya muka dengan
muka, karena itu mempunyai kelebihan dari pada manusia. Malaikat tentu adalah makhluk, tapi suci dan
mantap, walaupun mempunyai kemauan yang bebas dan karena itu bisa terpengaruh
terhadap godaan dan dosa.3
Dengan adanya definisi ini, pembaca dapat
mengenal tentang malaikat, sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, di
kekekalan masa lampau, yang bersifat roh, tidak bertubuh, yang memiliki tugas
khusus dari Allah untuk memuliakan namaNya dan melayani umat Tuhan. Orang percaya boleh menghargai pelayanan
malaikat, namun tidak menyembah.
BAB
II
PELAYANAN
MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG PERCAYA DALAM PERJANJIAN BARU
Alkitab Perjanjian Lama mencatat
pelayanan malaikat kepada umat Allah, namun dalam makalah ini tidak dibahas,
dan hanya menguraikan pelayanan malaikat kepada orang-orang percaya di dalam
Perjanjian Baru saja.
A. Menolong Dan Membantu Orang Percaya
Penulis Surat Ibrani sedang berbicara mengenai
Yesus Kristus yang lebih tinggi daripada para malaikat. Dengan tegas mengatakan bahwa selain melayani
Allah dan Yesus Kristus, para malaikat memiliki pelayanan yang lain yakni
melayani orang-orang percaya yang telah diselamatkan oleh Tuhan (Ibr.
1:14). Ayat ini tidak memberikan petunjuk
mengenai cara dan bentuk pelayanan para malaikat kepada orang-orang percaya,
oleh karena itu sering disebut sebagai pelayanan yang bersifat umum.
B.
Mengambil Bagian Dalam Jawaban Allah Atas Doa
Ketika terjadi penganiayaan atas orang-orang
Kristen di Yerusalem, Herodes membunuh Yakobus. Pembunuhan itu nampaknya menyenangkan
orang-orang Yahudi, karena itu Herodes melanjutkan niatnya dengan menangkap
Petrus, salah satu murid yang berpengaruh.
Kisah Para rasul 12:4, mengatakan bahwa Herodes merencanakan hal
pembunuhan atas Petrus seperti halnya kepada Yakobus, setelah hari paskah.
Ayat 5b, merupakan titik awal dari tindakan
Allah menolong Petrus keluar dari penjara.
Bermula dari doa yang dipanjatkan dengan tekun oleh jemaat kepada Allah,
kemudian Allah merencanakan yang lain untuk menggagalkan rencana si jahat. “Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan
dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruangan itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk
membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!”
Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya: “Kenakanlah
jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia
mengikuti malaikat itu keluar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan
malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan”
(Kis 12:7-9).
Lukas, penulis Kisah Para Rasul, mengakui
adanya malaikat yang siap melakukan perintah Tuhan untuk melayani jemaat dan
Petrus. Yang datang dan berdiri, menepuk
dan menyelamatkan Petrus dalam perikop ini, bukan pribadi Allah atau salah satu
dari Allah Tritunggal, tetapi malaikat, utusan Tuhan. Sebagai sorang dokter, Lukas percaya adanya
makhluk rohani yakni malaikat, yang melayani orang percaya setiap saat.
Pendeta Yunus BS mengatakan:
Malaikat
itu ada, mereka ikut serta melayani manusia, kita berterima kasih bagi pelayanannya,
tetapi sekali-kali tidak boleh menyembahnya, sebab mereka juga hamba-hamba
Allah seperti kita (Wah 19:10 ;
22:8-9).1
“Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai
keujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus
berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh
malaikatNya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu
yang diharapkan orang Yahudi.” (Kis 12:10b-11).
Rasul Petrus yang mengenal Tuhan Yesus dengan baik, juga mengenal Bapa
dan Roh Kudus yang dicurahkan belum lama sebelum peristiwa ini terjadi, tidak
mengatakan bahwa Bapa atau Yesus atau Roh Kudus yang datang dan
menyelamatkannya. Dia tahu benar-benar
bahwa malaikatlah yang datang dengan kekuatan dan kuasanya.
Sudah
tentu para malaikat tidak henti-hentinya digunakan untuk mencegah hal yang
jahat dan mengupayakan hal yang baik. Jika Allah menolong manusia melalui
manusia, kita tidak perlu heran bahwa Dia menolong manusia melalui para
malaikat.2
Dengan kekuatan, kuasa, pengetahuan,
kemampuan dan hikmat yang dimiliki oleh malaikat, tidak dapat diragukan, mereka
sanggup mencegah hal-hal yang jahat yang ingin menyerang orang-orang percaya.
C.
Memperhatikan Pengalaman Hidup Orang Kristen
Malaikat sebagai pribadi, sering disejajarkan
dengan pribadi manusia dan juga dengan pribadi Allah yang dapat bertindak dan
memperhatikan segala sesuatu di dalam hidup orang percaya, menurut ajaran
Paulus. Di dalam I Kor 4:9, mengatakan
“. . . sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan
bagi manusia”. Maksudnya ialah: selain
manusia dan makhluk lain di dunia ini, malaikat juga memperhatikan jalan hidup
orang benar. Sama halnya dengan I Tim
5:21, kalimat yang digunakan oleh Paulus untuk menyampaikan pesannya,
memperlihatkan pemahamannya tentang malaikat yang melayani manusia dengan cara
menunjukkan perhatian pada jalan hidup dan pelayanan orang-orang percaya.
Roy H. Hicks mengatakan :
Masing-masing
kita mempunyai malaikat yang ditentukan Bapa dan diberikan untuk menjaga kita
sebagai Penjaga dan Pelindung (Ibrani 1:14 ;
Matius 18:10 ). Malaikat-malaikat itu diberikan kepada kita
waktu lahir, diutus oleh Allah Bapa untuk menjaga kita dan mengusahakan setiap
waktu kehendak Allah yang sempurna tergenapi di dalam hidup kita.3
Dalam kutipan ini, Hicks menekankan usaha malaikat untuk menjaga dan
mengupayakan agar kehendak Bapa tergenapi di dalam hidup orang percaya. Pendapat ini dapat di terima, sebagai bagian
dari tujuan Allah bagi pelayanan para malaikat untuk kebaikan umat Tuhan.
D. Membawa Berita, Menguatkan Dan
Memberi Pengharapan
Menurut penulis, malaikat yang datang
menyampaikan berita tentang adanya pertolongan dari Tuhan, dalam bahaya yang
dihadapi oleh Paulus dan seisi kapal (KPR 27:23-24) adalah untuk memberikan
kekuatan dan pengharapan.
Penyertaan Allah dalam perjalanan Paulus ini,
dinyatakan melalui kehadiran malaikat, sebagai bagian dari pelayanan malaikat
bagi orang yang sedang menghadapi bahaya, yakni memenuhi kebutuhan utama manusia. Berita yang disampaikan kepada Paulus adalah
berita dari surga, sehingga Paulus tidak meragukannya sedikitpun, dan berita
itu terjadi, tidak ada yang binasa diantra mereka.
Dalam
bukunya, Charles dan Frances Hunter menulis:
Dalam kehebatan
kehadiran malaikat-malaikat Allah, saya sering merasa seperti Maria, yang
mengatakan, “Biarlah segala sesuatu yang telah kaukatakan itu terjadi” (Lukas 1:38 , FAYH). Ketika Paulus berkata, “. . . tadi malam
seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang kusembah sebagai milikNya”
(Kis 27:23), dia tahu bahwa hal itu akan
terjadi! Dengan cara yang sama, saya
mengetahui bahwa berita-berita yang berasal dari hati Allah ini senantiasa
merenggut calon penghuni neraka.
Kebenaran-kebenaran itu penting dan nyata! Kehadiran malaikat-malaikat
agung, yang langsung datang dari singgasana Allah, demikian mengagumkan,
sehingga tidak salah kalau seseorang jatuh sujud menyembahnya.4
E.
Menyambut
Jiwa-Jiwa Baru Dalam Kerajaan Allah
Arti dari perumpamaan tentang dirham yang hilang
kemudian ditemukan, dijelaskan oleh Yesus sendiri di bagian akhir perikop ini,
yaitu: “Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena
satu orang berdosa yang bertobat” (Luk. 15:10 ). Perkataan “satu orang berdosa yang bertobat”,
mengacu pada orang percaya yang jatuh dalam dosa dan bertobat, dan kepada orang
yang baru dimenangkan untuk kerajaan Allah.
Para malaikat menyambut dan memulai
pelayanannya bagi orang seperti ini.
Malaikat menaruh perhatian atas kegiatan
penginjilan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen (Kis. 8:26 -27).
Dalam peristiwa ini, malaikat Allah memberi petunjuk kepada Filipus
untuk pergi memberitakan Injil kepada seorang sida-sida yang siap menerima
keselamatan dari Tuhan.
F.
Melayani orang benar di saat meninggal
Pelayanan malaikat kepada orang-orang percaya
tidak hanya pada waktu masih hidup, tetapi juga setelah mati. Alkitab mencatat dua peristiwa yang sama-sama
membicarakan tentang pelayanan malaikat setelah orang percaya mati, baik kepada
Lazarus dan juga kepada Musa. Lukas 16:22 mengatakan: “Kemudian matilah
orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pengkuan Abraham”; dan
Yudas 9, mengatakan: “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu
perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa”. Malaikat masih melayani orang percaya setelah
meninggal.
G.
Melayani Anak-Anak Dari Orang Percaya
Tuhan Yesus menegur murid-muridNya dan
mengingatkan mereka bahwa malaikat anak-anak itu selalu memandang Bapa di
surga. Maksudnya ialah malaikat-malaikat
diutus oleh Bapa untuk melayani anak-anak dan melindungi mereka dari bahaya dan
kejahatan.
Dr. Roy H. Hicks mengatakan:
Ketika Yesus
memberikan peringatan perihal anak-anak dan para malaikat mereka, Dia
mengatakan bahwa malaikat-malaikat mereka, ada di sorga, selalu memandang wajah
Bapa (Mat 18:10 ). Bahkan jika malaikat penjaga itu ditugaskan
untuk melindungi anak-anak anda, dia tidak dapat bertindak menurut kehendaknya
sendiri, tetapi hanya sebagaimana dia menerima perintah dari Bapa.5
Orang percaya yang ingin menikmati pelayanan
para malaikat, hanya dengan menjaga hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Meminta kepada Allah agar Dia mengutus para malaikatNya untuk melayani
kita. Ini adalah bagian dari rencana
Allah dalam hidup kita, yang dapat kita nikmati, seperti halnya dengan
rencanaNya yang lain.
BAB
III
SIKAP
ORANG PERCAYA TERHADAP MALAIKAT
Setelah memahami betapa hebatnya pelayanan
malaikat kepada orang-orang percaya, maka bagian yang harus dibahas adalah sikap
orang percaya terhadap malaikat.
Malaikat tidak setara dengan Allah dan dia bukan Allah. Oleh karena itu, orang percaya tidak boleh
menyembahnya. Di dalam tulisan Yohanes
mengatakan bahwa dia pernah menyembah malaikat, namun malaikat itu sendiri yang
melarang Yohanes untuk menyembahnya.
Wahyu 19:10: “Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah
dia, tetapi ia berkata kepadaku: “Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba,
sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah Allah!”. Malaikat, sebagai
pelayan Allah, dengan tegas dan segera melarang Yohanes untuk menyembahnya, dan
memberi petunjuk yang benar: “Sembahlah Allah”.
Kalimat yang mengatakan: “Janganlah berbuat demikian” artinya jangan
sujud dan menyembahku, kata malaikat.
Malaikat tidak mau dibuang oleh Tuhan kerena menerima penyembahan dari
manusia; dan ia tidak mau kalau Yohanes dihukum karena menyembah yang lain,
selain Allah.
Yohanes yang takjub melihat kehebatan
malaikat, mengulangi kesalahan yang sama dalam Wahyu 22:8-9. Malaikat yang menyadari kedudukannya, tetap
menolak penyembahan Yohanes, hanya Allah yang layak di sembah.
Musa di dalam Keluaran 20:4-5 melarang orang Israel
menyembah yang lain selain Allah, dan menyamakan penyembahan kepada ciptaan
sebagai tindakan membenci Allah (malaikat adalah ciptaan).
Pdt Yusus BS, mengatakan:
Karena ini
kitapun memerlukan pelayanannya, asal kita mengerti dan menjaga tidak
membesar-besarkannya atau menyembahnya.
Jangan berdoa kepada malaikat, hanya kepada Allah. Salah satu cara Allah
menjawab doa anak-anakNya ialah dengan mengirimkan malaikatNya. Dari masa-masa
yang kritis dan sangat sukar, kadang-kadang Tuhan Yesus mengutus
malaikat-malaikat untuk menyatakan diri dan menolong beberapa orang (misalnya
Dan 10:12).1
BAB
IV
KESIMPULAN
Tuhan menciptakan malaikat dengan jumlah yang
tidak terbatas, untuk melayani setiap orang percaya dan orang-orang yang akan
diselamatkan. Disamping apa yang
diajarkan Tuhan kita tentang malaikat-malaikat, para penulis Perjanjian Baru
juga menegaskan bahwa malaikat-malaikat itu benar-benar ada.
Dalam bukunya “Dan Kemudian Aku MelihatNya”, Pdt.
Dr. Samuel Doctorian mengatakan: Mereka sungguh-sungguh nyata, mereka adalah
makhluk-makhluk sorgawi sebagaimana yang anda baca di dalam Alkitab, baik
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. . . . Mereka berada di dunia yang tidak
terlihat di mana mata jasmani manusia tidak bisa melihat dan makhluk-makhluk
sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya.[1]
Menurut catatan dalam Kitab Kisah Para Rasul,
malaikat-malaikat terlibat dalam memberikan pertolongan kepada hamba-hamba
Allah: membuka pintu-pintu penjara bagi rasul-rasul, memimpin Filipus dan
Kornelius dalam pelayanan dan meneguhkan hati Paulus ketika kapal yang
ditumpanginya dilanda badai dalam perjalannya ke Roma.
Pelayanannya kepada anak-anak, dijelaskan oleh
Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.
Penulis lebih setuju kepada pemahaman bahwa hanya anak-anak dari
orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesuslah yang menikmati pelayanan para
malaikat, menjaga dan mengupayakan agar rencana Allah terlaksana. Pelayanan mereka terus berlangsung sampai
pada hari penghakiman.
Orang percaya dapat bekerja sama dengan
malaikat, dengan iman yang teguh kepada Tuhan Yesus, mentaati suaraNya,
mengikuti perintahNya dan mendengarkan bisikan Roh Kudus.
Pelayanan Para malaikat adalah suatu bagian
dari rencana Allah bagi orang percaya, yang dapat dipandang sebagai
anugerah. Pelayanan para malaikat dapat
dinikmati dengan memohon kepada Tuhan agar anugerah tersebut, dicurahkan. Dapat meminta agar Mazmur 34:8 digenapi;
“Malaikat berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia.”
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Halaman 620
2 Ensiklopedi Perjanjian Baru, Halaman 278
3 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 2, halaman 15
1Yusuf
BS, Pendeta, Allah, Malaikat dan Setan (Surabaya:
t.p., 1986), hal. 94
2Roy
H. Hicks, Dr., Malaikat Penjaga (Jakarta :
Immanuel, t.t.) hal.
3Dr.
Roy H. Hicks, Malaikat Penjaga (Jakarta :
Immanuel, t.t.), hal. 100.
4Charles
dan Frances Hunter, Kunjungan Utusan Surgawi (Malang: Gandum Mas, 1979),
halaman 33.
5Dr.
Roy H. Hicks, Malaikat Penjaga (Jakarta : Immanuel, t.t.),
hal. 70.
1Pdt Yusus BS, Allah, Malaikat dan Setan (Surabaya:
t.p., 1986), hal. 94-101
[1] Samuel Doctorian, Dan
Kemudian Aku MelihatNya (Jakarta : Adonai, 2000),
hal. 40
Terima kasih atas postingan nya gan, sangat membantu. Semangat dalam berkarya. Tuhan Yesus Memberkati !!!
ReplyDeleteThank you
ReplyDeleteThanks and that i have a swell offer you: Who To Contact For House Renovation house renovation tips
ReplyDelete